Kita adalah Da’i sebelum hal2 yang lain….
“ Nahnu Du’a qobla kulli syai…”
“Kita adalah seorang da’i sebelum menjadi yang lainnya..”
Itu adalah dalil ( lupa gw, qur’an apa hadist yah) yang dibacaka oleh Akh Gumi ( ketua FUSI 06) ketika mabit FUSI(Forum Ukhuwah dan Studi Islam, Rohisnya FTUI lah ) seminggu silam. Mabit kali ini yang bertemakan “UTAMAKAN DAKWAH, PRIORITASKAN AKADEMIS” ,ane dateng agak terlambat coz siangnya ada acara di SMANSA bogor mulai dari ba’da jumat sampe asharan, dan ane baru berangkat malam2. Pas nyampe ke MUSTEK ( Mushala Teknik) ternyata pesertanya baru (hanya) 5 orang hehehe jadi kayak liqo ajah nih penyampaiannya…
Back to the dalil…
Dari Dalil yang dibacakan tadi, Akh Gumi mengingatkan bahwa setiap insan sejatinya adalah seorang Da’i, orang yang menyeru kepada kebenaran dan mencegah kemungkaran. Dan itu wajib bagi setiap muslim, inilah mengapa Dakwah itu wajib dilakukan setiap orang yang Beriman Pada Allah dan Rasulnya dan telah mengucap 2 kalimat syahadat. Dakwah bukan hanya dilakukan oleh remaja masjid, bukan hanya oleh ustadz, orang alim, orang yg sudah paham agama, orang yang hafal Quran, orang yang rajin shaum, dan lebih2 lagi bukan hanya orang yang merasa dakwah itu penting, tapi dakwah benar2 WAJIB hukumnya bagi setiap muslim. Jika kta orang yang masih susah berkata baik,zalimin teman, suka bolong2 dan ngaret2 shalat 5 waktunya, suka batal shaum Ramadhan tanpa alasan, dll… Dakwah tetap WAJIB hukumnya bagi kita…
“Nahnu du’a qobla kulli syai…”
Qobla kulli syai.. Sebelum yang lainnya…
Akh Gumi coba memaparkan bahwa dari awalnya diri kita minimal menjadi da’i pada diri kita dan orang lain, itulah profesi awal kita sebagai manusia. Setelah itu barulah ada profesi2 lain seperti seorang pelajar, pengajar, pegawai, seorang anak, seorang teman, semua itu adalah profesi2 lain setelah kita menjadi kader dakwah, dan semua profesi2 lanjutan tersebut haruslah menjadi hal yang menopang dan mendukung kita sebagai Da’i. Dalam penjelasannya Akh Gumi mencontohkan, seorang kader dakwah, misalnya ketua FUSI, haruslah mempunyai prestasi yg cukup di profesi lainnya, misalnya sebagai mahasiswa harus punya IP yg cukup baik, agar itu bisa mendukung gerakan dakwahnya, jangan sampai orang bilang “Ngapain ngikutin dia (Ketua FUSI.red) , IPnya cuma 2,1..” hal seperti ni adalah kasus dimana profesi lain kita mengganggu kita sebagai Da’i. Justru yang harus dilakukan adalah membuat kulli syaiitu yang mendukung ke da’i an kita. Jadi kita mempunyai Ip bagus agar orang lebih percaya sama kita, kita menjadi teman yang baik agar orang lebih respect pada kita, kita menjadi relasi yang baik agar orang positif thinking pada kita dan semua itu akan mendukung profesi kita sebagai da’i, orang yang menyeru pada kebenaran.. Jazzkmllh Akh Gumi..
Wallohualam hissawab..
*Afwan klo ada yg salah